Labungkari, Inilahasultra.com – Demi meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mempercepat proses penurunan stunting, Pj Bupati Buton Tengah (Buteng), H Kostantinus Bukide melakukan studi tiru di Kota Surabaya pada 5 November 2024.
Bersama dengan sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Tim Penggerak PKK, dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Buteng, mencoba menggali materi pengelolaan Mall Pelayanan Publik (MPP) dan Strategi dan Implementasi program percepatan penurunan stunting.
Dalam kesempatan tersebut, Pj Bupati Buteng H. Kostantinus Bukide mengungkapkan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya Jawa Timur atas sambutan hangat yang diberikan.
“Kami datang disini untuk belajar mengenai tata kelola pemerintahan, khususnya terkait Mall Pelayanan Publik serta program percepatan penurunan stunting. Kedua hal ini menjadi fokus kami di Kabupaten Buton Tengah,” jelasnya.
Adanya Mall Pelayanan Publik, lanjut mantan Sekda Buteng ini, akan menjadi kegiatan atau aktivitas penyelenggaraan pelayanan publik atas barang, jasa dan/atau pelayanan administrasi yang merupakan perluasan fungsi pelayanan terpadu baik di daerah dalam rangka menyediakan pelayanan yang cepat, mudah, terjangkau, aman, dan nyaman.
Selain itu, kata dia, kehadiran Mall Pelayanan Publik akan memberi kemudahan, kecepatan , keterjangkauan, keamanan, dan kenyamanan kepada masyarakat dalam mendapatkan pelayanan. Hal ini dapat meningkatkan daya saing global dalam memberikan kemudahan berusaha, khususnya di Kabupaten Buton Tengah.
“Prinsip yang dianut dalam Mall Pelayanan Publik yaitu keterpaduan, berdayaguna, koordinasi, akuntabilitas, aksebilitas, dan kenyamanan,” tuturnya.
Sementara itu, berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi stunting di Kabupaten Buton Tengah tercatat mencapai 36,8 persen mengalami penurunan sebesar 4,8 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 41,6 persen.
Dengan angka tersebut, Kabupaten Buton Tengah menduduki posisi ketiga dengan prevalensi stunting tertinggi di Sulawesi Tenggara. Sementara itu, target nasional untuk prevalensi stunting pada tahun 2024 adalah 14 persen, namun data SKI 2023 menunjukan bahwa angka stunting di Indonesia masih berada pada level 21,5 persen.
Kostantinus berharap, kunjungan tersebut dapat menjadi inspirasi dan membawa ole-ole berharga bagi Kabupaten Buton Tengah, dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mempercepat proses penurunan stunting.
Dimana, angka stunting di Kabupaten Buton Tengah saat ini berada pada angka 36,8 persen. Oleh karena itu, rombongan Tim Penggerak PKK ikut serta dalam kunjungan tersebut untuk mempelajari strategi Kota Surabaya dalam mengelola program penurunan stunting.
“PKK Kabupaten Buton Tengah memiliki peran besar dalam program percepatan penurunan stunting, dan kami berharap mereka dapat menyerap ilmu dan keberhasilan Kota Surabaya,” ungkapnya.
Dengan kunjungan tersebut, seluruh Kepala OPD Buteng bisa menggali informasi dan pengalaman Pemkot Surabaya agar dapat diimplementasikan di daerah.
“Kami masih berusia muda, baru 10 tahun, dan banyak pelajaran yang bisa kami ambil dari tata kelola pemerintahan di Kota Surabaya,” ujarnya.
Sementara itu, Sekda Kota Surabaya Ikhsan menyambut dengan antusias kedatangan rombongan dari Kabupaten Buton Tengah. Menurut dia, Pemkot Surabaya merasa terhormat menerima kunjungan Pj Bupati Buteng H. Kostantinus Bukide beserta rombongan.
“Surabaya sering dikunjungi oleh daerah-daerah lain, dan ini juga menjadi kesempatan bagi kami untuk saling belajar dari kondisi masing-masing daerah,” katanya.
Kunjungan yang dilakukan di Mall Pelayanan Publik, lanjut dia, untuk mempermudah rombongan melihat langsung pelayanan MPP serta peran PKK dan Dekranasda Surabaya dalam berbagai program masyarakat, termasuk pengentasan stunting.
“Kami berharap kunjungan ini bisa menjadi ajang berbagi pengalaman dan inovasi dalam pemberdayaan masyarakat, pengembangan ekonomi serta pengelolaan MPP antara kepala OPD Pemkot Surabaya dengan Pemkab Buteng,” tutupnya. (adv)