
Ali Mazi saat menyampaikan visi misi di Partai Hanura.
Kendari, Inilahsultra.com – Bakal calon (balon) Gubernur Sultra Ali Mazi menyiapkan empat pendekatan dan strategi dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat. Hal itu diungkap saat penyampaian visi misi di DPD Partai Hanura, di Same Hotel Kendari, Selasa, 5 Agustus 2017.
Menurut dia, pembangunan sebagai proses perubahan kebudayaan dan peradaban adalah hal yang pertama.
Perubahan pola pikir dan prilaku masyarakat Sultra menuju masyarakat yang maju, mandiri dan sejahtera, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Semua pola itu dilandasi iman dan taqwa yang kokoh sehingga terwujud masyarakat yang berbudaya dan beradab, santun dalam berbicara, sopan dalam bertindak.
“Kita harus memajukan teologi dan sikap religius masyarakat yang rasional. Kita harus mengembangkan pendidikan yang berorientasi pada sains dan teknologi. Kita memajukan kesehatan dan kesejahteraan sosial,” kata Ali Mazi.
Kemudian kedua, lanjut dia, pembangunan berporos kepentingan sosial ekonomi kerakyatan. Pemerintah menegakan keadilan dan membantu masyarakat dalam mengakses sumber ekonomi, faktor produksi dan kesempatan ekonomi.
“Harus melibatkan desa/kelurahan seperti pengukuhan desa sebagai badan hukum milik masyarakat, sebagai para pihak bersama dalam setiap peristiwa investasi, khususnya investasi dalam pengelolaan sumber daya alam,” paparnya.
Ali Mazi menambahkan, pembangunan berbasis investasi adalah yang ketiga. Suatu sistem penganggaran yang tidak bersandar pada Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), tetapi pada PAD dan mengidentifikasi peluang investasi baru.
“Penarikan investasi domestik dan Internasional, ini akan mengubah dasar-dasar manajemen pemerintah dan pembangunan kearah yang efektif,” tuturnya.
Sedangkan keempat, ujar Ali Mazi, mirotokrasi birokrasi, pengembangan orientasi prestasi atau meritikrasi dalam budaya dan pelaksana kerja pegawai negeri sipil berorientasi kinerja.
“Harus meningkatkan kesejahteraan pegawai, pembagian kerja pegawai sebagai pekerja kantor dan pekerja lapangan, desentralisasi fiskal serta paduserasi kebijakan dan program anggaran antar pemerintah daerah,” katanya.
Reporter: Haerun
Editor: Herianto