
Raha, Inilahsultra.com– Tahun 2019 ini, Desa Labasa Kecamatan Tongkuno Selatan (Tongsel) Kabupaten Muna memprioritaskan anggaran Dana Desa (DD) untuk kegiatan program pertanian terpadu.
Kades Labasa, Oskar saat ditemui wartawan Inilahsultra.com, Selasa, 5 Maret 2019 menjelaskan, warganya mayoritas penduduknya sebagai pengelola jambu mete, hingga berdagang hasil bumi. Sehingga, DD tahun 2019 akan memporsikan pertanian terpadu jambu mete dengan luas lahan yang disediakan 420 hektare.
“Dengan melihat warga yang mengguluti pengelolaan jambu mete, maka anggaran dana desa tahun 2019 dengan perkiraan anggaran yang disediakan Rp 800 juta lebih diprioritaskan untuk peningkatan pertanian jambu mete,” katanya.
“Desa Labasa telah mendapatkan Izin pengelolaan jambu mete lokal dari Kemenkumham,” tuturnya.
Program pengelolaan jambu mete dengan harapan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dibidang ekonomi.
Oskar menyebutkan, rata-rata masyarakat pengolah jambu mete satu keluarga menghasilkan 1 ton per tahun.
“Banyak pengolah jambu mete, mereka membeli dari luar, di Labasa hanya diolah kemudian pemasarannya di Kendari, Makassar, Kalimantan bahkan ke Pulau Jawa. Penghasilan pengelolaan setiap tahun bisa menghasilkan 70 hingga 80 ton,” bebernya.
Ia menambahkan, tahun lalu Desa Labasa mendapat program rehabilitasi lahan jambu seluas 53 hektare dari Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
“Bibitnya tiba dua Minggu lalu. Ada sekitar 3000 ribuan bibit yang ditanam masyarakat. Selain itu juga diberikan pupuk aera MPK, pupuk biasa, insektisida hingga racun rumput,” ucapnya.
Selain untuk peningkatan pertanian jambu mete, anggaran DD juga akan disisipkan pembangunan tower air, pengalian sumur, pembangunan MCK, pengadaan bibit ayam. Dan melakukan pelatihan untuk peningkatan kapasitas dalam pengelolaan jambu mete.
Bukan hanya itu, Oskar juga menginformasikan di desanya berpotensi untuk membangun obyek wisata memancing.
“Disini (Labasa) ada mata air Mento dengan luas kurang lebih 1 hektare. Itu rencana akan dijadikan obyek wisata untuk memancing karena airnya dalam, tidak perna kering walaupun musim kemarau. Ada Ikan Nilam dan Mujair di dalamnya,” papar Oskar.
Reporter : Iman
Editor : Aso