Banyak ‘Gerakan Tambahan’ Jelang Pilkada, Bupati Butur Rencanakan Mutasi Kadis

Abu Hasan
Bacakan

Buranga, Inilahsultra.com – Bupati Buton Utara (Butur) Abu Hasan telah mengendus sejumlah kepala dinas yang bermain politik. Para Kadis ini dianggap tidak mampu menahan diri untuk berbicara politik dan arah dukungan.

“Karena kadis-kadis ini banyak yang tidak bisa tahan dirinya untuk berbicara politik, terlalu banyak gerakan tambahan. Gerakan tambahannya itu terkait politik, terkait Pilkada,” ungkap Abu Hasan di Hotel Saraea Ereke, Senin 9 September 2019.

-Advertisement-

Abu Hasan mengaku tidak pernah melarang Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk memberikan mendukung dalam Pilkada nanti. Namun hal itu sebaiknya dilakukan secara diam-diam.

“Jangan karena satu angkatan, atau berkaitan dengan masa lalu, sehingga bicara sembarang. Karena saya tidak pernah melarang untuk mendukung si A. ASN itu kalau mendukung yah diam-diam. Kalau juga tidak mau mendukung saya yah diam saja,” cetusnya.

Menurut Abu Hasan, karena gerakan para Kadis-kadis ini sehingga ada pihak tertentu yang mengambil inisiatif pribadi untuk mengawasi gerak mereka. Namun gerakan itu hanya sebatas memantau.

Para pemantau ini, lanjut dia, tidak akan terlibat dalam proses penentuan mutasi. Karena mutasi memiliki mekanisme tersendiri.

“Tidak ada yang mengatur-mengatur mutasi. Kalau ada yang memantau diluar itu mungkin inisiatif pribadi. Pada akhirnya akan dikembalikan ke mekanisme,” paparnya.

Abu Hasan menegaskan, para pemantau ini tidak akan mengusulkan siapa yang akan dilantik untuk menduduki jabatan tertentu. Pasalnya, dalam proses pengusulan pejabat eselon harus melewati mekanisme.

Mekanisme itu, lanjut dia, dimulai dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) yang mengusulkan kepada Bupati Butur.

“Saya bikin SK (Surat Keputusan). Wartawan juga bisa melakukan memantau kadis-kadis saya. Memantau eselon III dan IV supaya mereka bisa bekerja dan fokus secara profesional sebagai aparatur sipil negara,” tegasnya.

Karena gerakan tambahan itu, Abu Hasan berencana melakukan mutasi sebanyak dua kali jelang Pilkada. Mutasi pertama rencananya akan dilakukan pada tahun 2019 ini.

“Mutasi dan pelantikan mungkin saya akan laksanakan dua tahap lagi. Karena saya bisa terakhir melantik bulan Maret 2020. Mungkin 2019 akan ada mutasi dan mungkin nanti kita akan lakukan lagi sebelum Maret. Karena setelah Maret saya tidak bisa lagi mutasi karena tahapan Pilkada sudah masuk,” terangnya.

Editor: Din

Facebook Comments