
Kendari, Inilahsultra.com – Wakil Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Ridwan Bae menyatakan, semua pihak turut berjasa atas lahirnya jembatan Teluk Kendari.
Hal ini dikatakan Ridwan menanggapi saling klaim siapa yang paling berjasa atas pembangunan jembatan yang jadi ikon Sultra tersebut.
Menurut Ridwan, semua Gubernur Sultra sebelumnya turut berjasa dalam pembangunan di Bumi Anoa, tak terkecuali jembatan Teluk Kendari.
Selain itu, lanjut dia, peran wakil rakyat juga tak bisa dinafikan dalam hal golnya proyek tersebut.
“Jadi, saya minta hentikan narasi saling menjatuhkan satu sama lain. Semua punya peran dalam lahirnya jembatan Teluk Kendari ini,” jelas Ridwan Bae, Senin 26 Oktober 2020.
Ridwan mengaku, waktu La Ode Kaimoeddin menjabat Gubernur Sultra, turut memikirkan rencana pembangunan jembatan tersebut. Bahkan, ia sudah berencana mengundang investor dari Jepang.
“Dulu sudah ada pinjaman JIKA namanya. Waktu di zaman Kaimoeddin. Saya tahu betul itu,” jelasnya.
Namun bila Nur Alam meminjam pemikiran Edy Sabara Gubernur Sultra sebelumnya, maka hal itu juga tidak perlu dipertentangkan. Sebab, setiap pemimpin bisa saja berbeda dalam konteks tertentu namun memiliki pemikiran yang sama untuk kemajuan daerah, termasuk Jembatan Teluk Kendari.
“Semua pandangan kita harus hormati sebagai bagian dari demokratisasi dan pembangunan Sultra. Namun, kita tidak mesti saling menjatuhkan atas klaim-klaim itu. Intinya, semua turut berjasa atas jembatan ini,” jelasnya.
Sebagai Anggota Komisi V, lanjut Ridwan, dirinya pernah teleponan dengan Gubernur Sultra Nur Alam sekitar 2015 silam. Saat itu, Nur Alam menjelaskan panjang lebar terkait rencana pembangunan jembatan tersebut mulai dari pinjaman dari China hingga akhirnya dibiayai oleh APBN melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Ridwan mengaku, dirinya bersama Umar Arsal yang kebetulan wakil rakyat asal Sultra yang duduk di Komisi V DPR RI terus mendesak Menteri PUPR agar bisa menuntaskan pembangunan jembatan tersebut, termasuk penambahan anggaran.
“Jadi, saya dan pak Umar Arsal di Komisi V DPR RI terus mengingatkan agar pembangunan jembatan ini bisa diprioritaskan. Karena jangan sampai berganti menteri, jembatan ini bisa saja tidak lanjut,” katanya.
Jadi, kata dia, berkait klaim-klaim yang paling berjasa terhadap pembangunan jembatan ini tidak lah tepat. Menurut Ridwan, masyarakat Sultra patut berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang turut memberikan perhatian terhadap pembangunan jembatan tersebut.
“Kemarin pak Jokowi datang langsung meresmikan jembatan itu. Ini buah kerja keras semua pihak, mulai dari Gubernur Sultra sebelumnya, baik Pak Edi Sabara, pak Kaimoeddin, Ali Mazi, Nur Alam dan semua pihak termasuk pak Asrun selaku wali kota dan wakil rakyat kita di senayan juga turut berperan dalam pembangunan jembatan ini,” tuturnya.
Politikus Golkar ini berharap, semua pihak untuk menyudahi klaim-klaim dan saling menjatuhkan satu sama lain. Tugas selanjutnya adalah bersama merawat dan menjaga jembatan tersebut untuk tidak dirusak dan dicoret-coret.
“Mari kita jaga kebersihan jembatan yang menjadi ikon Sultra. Sudah saatnya kita berpikir membangun daerah ke depannya. Kita mendorong pemerintah saat ini terus bekerja untuk kepentingan masyarakat,” pungkasnya.
Penulis : Acung