Usai Diperiksa 12 Jam di Polda Sultra, Bupati Kolaka Timur Diterbangkan ke Jakarta

Bupati Koltim Andi Merya Nur usai keluar dari ruang pemeriksaan Polda Sultra.(ist).
Bacakan

Kendari, Inilahsultra.com – Bupati
Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Merya Nur bersama lima orang diperiksa kurang lebih 12 jam di Polda Sultra usai di operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Andi Merya Nur bersama lima orang yang diamankan KPK, keluar dari gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sultra sekitar pukul 14.30 WITa.

-Advertisement-

Andi Merya Nur keluar dari pintu yang berada di ujung gedung tersebut, sementara lima orang lainnya keluar dari pintu yang berbeda. Keenamnya orang tersebut keluar dari dua pintu berbeda.

Andi Merya Nur keluar mengenakan jilbab bermotif, baju kuning dilapisi jaket hijau, mengenakan celana panjang dan sendal jepit warna hitam didampingi seorang laki-laki dan bergegas naik ke kendaraan roda empat jenis minibus dengan nomor polisi DT-1850-CA untuk menuju Bandara Halu Oleo.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Inilahsultra.com, ada empat orang yang diterbangkan ke Jakarta yaitu Bupati Koltim, Andi Merya Nur, Kepala Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Koltim, Anzarullah, ajudan bupati Yustika Haryadi, dan Novriandi Paundanan.

Mereka terbang ke Jakarta bersama delapan orang tim KPK melalui Bandar Udara Halu Oleo menggunakan pesawat Batik Air nomor penerbangan ID-6725 pukul 15.45 WITa. Dijadwalkan tiba di Bandar Udara Soekarno – Hatta sekitar pukul 17.45 WIB.

Sedangkan untuk dua orang lainnya yang turut diamankan pada saat OTT di Koltim, yakni ajudan bupati, Briptu Randi dan supir bupati bernama Ake tidak turut dibawa ke Jakarta karena tak ada nama tersebut di dalam daftar manifes penumpang Batik Air ID-6725.

Diberitakan sebelumnya, Bupati Koltim Andi Merya Nur terjaring OTT oleh KPK pada Selasa malam 21 September 2021 di rumah jabatannya. Usai terjaring OTT, Andi Merya Nur langsung digiring ke Polda Sultra untuk dilakukan pemeriksaan oleh Tim KPK.

Reporter : Haerun

Facebook Comments