Buranga, Inilahsultra.com – Peluang koalisi Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) seperti saat Pilkada Buton Utara (Butur) tahun 2020 lalu sangat kecil. Pasalnya, Partai Golkar dan PAN berpeluang mengusung calon yang berbeda untuk Pilkada tahun 2024 ini.
Ketua DPD Partai Golkar Butur, Sujono menyadari, tidak adanya kecocokan calon yang diusung mempengaruhi koalisi Partai Golkar dan PAN.
“Kecil kemungkinan koalisi karena calon yang diusung Partai Golkar dan PAN berbeda,” ungkap Sujono saat dihubungi via telepon selularnya, Rabu 5 Juni 2024.
Menurut Sujono, peluang berkoalisi tetap terbuka jika PAN mengusung calon yang sama dengan Partai Golkar.
“Kalau calon yang diusung sama, koalisi itu pasti terjadi,” ungkap anggota DPRD Butur empat periode ini.
Sejauh ini, lanjut Sujono, belum ada pembahasan terkait koalisi Partai Golkar dan PAN. Pasalnya, partai politik belum mengeluarkan keputusan yang bersifat final.
Diketahui, PAN saat ini cenderung mendorong Ketua DPD PAN Butur Muh Rukman Basri Zakariah sebagai calon bupati. Sementara bakal calon bupati yang dijaring Partai Golkar, tak ada nama Ketua DPRD Butur tersebut.
Partai Golkar hanya memasukan delapan calon masing-masing, Sujono, mantan Bupati Butur Abu Hasan, Sekda Butur Muhammad Hardhy Muslim, mantan Kepala Dinas Pendidikan Butur Fahrul Muhammad, anggota DPRD Butur Diwan, anggota DPRD Sultra Abdul Salam Sahadia, advokat Afirudin Mathara, dan Jamri.
Koalisi Golkar dan PAN saat Pilkada Butur tahun 2020
Saat Pilkada Butur tahun 2020 lalu, Partai Golkar dan PAN berkoalisi mengusung pasangan calon Bupati Ridwan Zakariah dan Wakil Bupati Ahali.
Saat itu, koalisi partai ini berhasil mengalahkan incumbent Abu Hasan yang diusung PDIP dan pasangan Aswadi Adam-Fahrul Muhammad yang diusung PKB, PKS, PKPI, dan Partai Gerindra.
Masuknya Partai Golkar dalam koalisi yang digagas PAN, karena sosok Ridwan Zakariah yang saat itu ikut mendaftarkan diri sebagai calon bupati melalui partai berlambang pohon beringin tersebut.
Ridwan Zakariah berhasil merebut rekomendasi Partai Golkar yang sudah lebih dulu “jalan bersama” dengan pasangan Aswadi Adam-Fahrul Muhammad. (Din)