
Kendari, Inilahsultra.com – Perayaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Sabtu 2 Mei pada tahun 2020 dilaksanakan tanpa upacara bendera di satuan pendidikan hingga perwakilan pemerintah Republik Indonesia.
Pada umumnya upacara bendera pada tahun-tahun sebelumnya wajib diselenggarakan. Namun pada tahun ini ditiadakan sebagai langkah pencegahan penyebaran Covid-19 atau Virus Corona yang melanda Indonesia.
Penyelenggaraan Hardiknas 2020 telah disampaikan melalui Surat Pedoman Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2020 Nomor : 42518/MPK.A/TU/2020, yang ditandatangani oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, pada Rabu 29 April 2020 sebagai bentuk pencegahan penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Untuk itu, dalam menyambut Hardiknas tahun 2020 dengan tema “Belajar dari Covid-19”. Dinas Pendidikan Sulawesi Tenggara (Sultra) menyelenggarakan Talk Show Inspirasi Pendidikan.
Kegiatan Talk Show Inspirasi Pendidikan dilaksanakan lima hari dengan tema berbeda terkait pendidikan. Hari pertama pada 30 April 2020 dengan tema “Menguatkan Kembali Semangat Belajar di Tengah Pandemi Covid-19”.

Hari kedua jatuh pada 2 Mei 2020 merupakan Hari Pendidikan Nasional dengan tema “Hari Pendidikan Nasional Sebagai Pondasi Anak Didik Dalam Mengapai Cita-Cita”.
Hari ketiga, pada 7 Mei 2020 dengan tema “Memanfaatkan waktu luang di Rumah Dengan Hal-Hal Positif”.
Pada hari keempat, pada 13 Mei 2020 dengan tema “Ramadan Bulan Intropeksi Diri Bagi Siswa di Tengah Pandemi Covid-19”.
Terakhir Kelima, pada 18 Mei 2020 dengan tema “Menjadi Pribadi yang Baik di Hari Yang Fitri Bagi Siswa”.
“Talk show inspirasi pendidikan berlangsung dari Kantor Diknas Sultra pukul 14.00 WITa, dengan diikuti semua sekolah tingkat SMA, SMK dan SLB secara daring. Kegiatan ini sebagai langkah untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Bumi Anoa, Minggu 2 Mei 2020,” kata Kepala Dinas Pendidikan Sultra, Asrun Lio, Jumat 1 Mei 2020.
Hal ini, kata Asrun Lio, merupakan langkah Pemprov Sultra mencegah penyebaran Covid-19 di sektor pendidikan.
Ia menyebut, sejak diumumkan tiga orang warga Sultra teridentifikasi corona pada 19 Maret 2020, Gubernur Ali Mazi langsung mengambil kebijakan
dalam melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 di sektor pendidikan dengan meliburkan sekolah selama 14 hari.
Orang nomor satu di Sultra ini mengintruksikan Kepala Diknas Sultra Asrun Lio untuk menghentikan sementara proses belajar mengajar di seluruh sekolah di Bumi Anoa mulai SMA, SMK dan SLB.
“Mengigat proses belajar di sekolah berpotensi terjadinya Covid-19, maka kita hentikan sementara selama 14 hari dengan digantikan belajar dari rumah,” kata Gubernur Sultra H. Ali Mazi.
Terhadap hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Sultra, Asrun Lio langsung mengintruksikan kabupaten kota untuk menghentikan sementara proses belajar di sekolah selama 14 hari.
“Kita di Provinsi langsung meliburkan SMA, SMK dan SLB, sementara untuk TK, SD dan SMP kita kembalikan kepada masing-masing kabupaten dan kota. Tapi kita sudah intruksikan untuk diliburkan berhubung Covid-19 makin meresahkan masyarakat,” jelasnya.
Untuk proses belajar mengajar, kata Asrun Lio, pemerintah telah menyiapkan rumah belajar dengan mengakses website Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
“Dalam website tersebut proses belajar mengajar akan diarahkan untuk mengakses belajar kendikbud.go.id, di situ laman untuk siswa bisa belajar mandiri di rumah,” jelasnya.
Mengingat kondisi Sultra belum aman dengan adanya wabah Virus Corona. Dinas Pendidikan Sultra mengeluarkan surat nomor : 421/2001/2020 tentang kebijakan pendidikan belajar di rumah secara daring/luring, yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Asrun Lio.
“Memperhatikan kalender pendidikan tahun pelajaran 2019/2020 siswa tetap melakukan proses belajar di rumah sampai tanggal 29 Mei 2020, bahan daring bisa diundu pada laman http://disdikbud.sultraprov.go.id/edukasi,” jelasnya.
Untuk itu, Ia menuturkan, guru harus secara proaktif memberikan tugas-tugas secara daring atau luring yang dipantau oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah pembina manajerial.
“Aktivitas pembelajaran ditekankan kepada penguasan life skil tanpa terbebani tuntutan dalam menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk penaikan kelas,” tutupnya. (Adv).