Keliru Jokowi Sebut Warga Kota Lama Gunakan Feri ke Poasia, Faktanya Pakai Papalimbang

Presiden Jokowi saat meresmikan Jembatan Teluk Kendari. (Screenshot YouTube Setneg)
Bacakan

Kendari, Inilahsultra.com – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) keliru dalam sambutannya soal warga Kota Lama menyeberang menggunakan kapal feri menuju Kecamatan Poasia Kota Kendari.

Faktanya, selama ini, tak ada kapal feri yang menjadi modal transportasi di antara dua kecamatan, Kendari dan Abeli atau Poasia.

Sebaliknya, warga selama ini menggunakan jasa Papalimbang atau penyeberangan menggunakan perahu mesin tempel atau katinting milik warga.

Bagi masyarakat Kota Lama yang bepergian ke Kecamatan Poasia biasanya menyeberangi Teluk Kendari menggunakan kapal feri dan memutari teluk Kendari sejauh 20 kilometer dengan jarak tempuh 30 menit sampai 40 menit. Sekarang hanya perlu waktu lima menit,” ucap Jokowi dikutip dari akun YouTube Sekretariat Negara.

Jokowi menyebut, jembatan dengan panjang 1,34 kilometer dan lebar 20 meter itu telah rampung. Jembatan ini dibangun sejak 2015 sampai 2020 dengan anggaran Rp804 miliar.

“Saya yakin, lamanya waktu pengerjaan dan besarnya anggaran yang dibutuhkan membangun jembatan ini akan sebanding dengan manfaat yang dirasakan masyarakat Kota Lama,” jelasnya.

Baca Juga : https://inilahsultra.com/2020/06/13/di-balik-megahnya-jembatan-teluk-kendari-ada-papalimbang-yang-khawatir-pecah-piring/

Ia menyebut, kelancaran konektifitas ini akan membuat kelancaran mobilitas barang, mobilitas jasa dan mobilitas manusia akan semakin efisien.

Dengan demikian daya saing akan semakin meningkat sehingga Sulawesi Tenggara khususnya Kota Kendari menjadi strategis dalam pengembangan usaha-usaha baru.

Jembatan ini, kata dia, akan mendukung kawasan Konawe dan pelabuhan Bungkutoko yang akan dikembangkan sebagai kawasan industri Kendari New Port dan kawasan pemukiman baru sehingga memunculkan sentra sentra pemukiman baru di daerah itu.

“Dalam berbagai kesempatan saya selalu menyampaikan bahwa infrastruktur yang kita bangun apakah itu jembatan, jalan tol, bandara maupun pelabuhan, harus memiliki nilai tambah yang terintegrasi dengan kawasan pertanian, kawasan perkebunan, kawasan industri, yang sudah ada sehingga betul betul memberikan daya ungkit kepada produkfitas dan daya saing serta memunculkan sentra sentra pertumbuhan ekonomi baru yang diharapkan melahirkan lapangan pekerjaan yang lebih banyak,” katanya.

Jokowi menilai, jembatan ini tidak hanya dilihat besar manfaatnya namun menarik dari sisi arsitekturnya dan mempercantik lanscape Kota Kendari dan nantinya akan menjadi ikon baru Kota Kendari.

“Saya mendapat laporan bahwa kawasan ini akan ditata dilengkapi dengan ruang terbuka publik seperti lapangan olahraga, area parkir dan street cinema sebagai bagian dari pengembangan kota lama dan saya yakin ini menjadi daya tarik jembatan Teluk Kendari,” tuturnya.

Penulis : Onno

Facebook Comments
Like
Like Love Haha Wow Sad Angry