Kendari, Inilahsultra.com – Kepala Dinas (Kadis) Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sulawesi Tenggara (Sultra) Dr. M. Ridwan Badallah, S.Pd, MM, bersama rombongan melaksanakan observasi dan survei perencanaan pembangunan Base Transceiver Station (BTS) di Desa Suka Mukti Kecamatan Andoolo Barat Kabupaten Konawe Selatan dan Desa Wiawia Kecamatan Mata Usu Kabupaten Bombana, Jumat 14 April 2023.
Survei yang dilaksanakan selama empat hari ini sebagai bentuk tindak lanjut dari Kunjungan Kerja (Kunker) dan silaturahmi Gubernur Sultra, H. Ali Mazi dengan pemerintah daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda, serta pendidik di dua kabupaten tersebut beberapa waktu lalu.
Saat berkunjung di Desa Suka Mukti Kecamatan Andoolo Barat, rombongan Dinas Kominfo Sultra diterima Kepala Desa dan seluruh perangkat desa serta Tokoh Masyarakat di Kantor Balai Desa Suka Mukti.
Pada pertemuan tersebut juga dihadiri konsultan perencanaan pembangunan BTS.
Ridwan Badallah mengatakan, Desa Suka Mukti dan seluruh desa yang berada dalam Kecamatan Andoolo Barat telah terpasang Fyber Optik oleh PT. Telkom, sehingga bisa lebih memudahkan dalam proses pembangunan BTS tersebut.
Selama ini, lanjut dia, di beberapa desa di Kecamatan Andoolo Barat masih terkendala signal 3G maupun 4G. Makanya, Pemprov Sultra melalui Dinas Kominfo hadir mengupayakan agar semua titik bisa terjangkau jaringan internet.
Ridwan Badallah menambahkan, berdasarkan persyaratan dari Kementerian Kominfo RI, pembangunan BTS diutamakan untuk wilayah-wilayah tertinggal, terpencil, dan terisolir (3T) yang tidak memiliki akses jaringan baik melalui fyber optik (FO) maupun Nirkabel atau BTS serta daerah yang wilayah tanpa signal di bukan 3T.
“Wilayah Tanpa Signal (WTS) yang belum memiliki FO maka merupakan kewajiban pemerintah untuk membangun BTS,” ungkapnya.
Ridwan menjelaskan, pihak provider seperti PT Telkom, Telkomsel, dan lainnya dapat membangun FO maupun BTS berdasarkan fisibility study (FS) bahwa wilayah tersebut dari aspek maintanance dan penerimaan secara profitibility diperoleh provider.
“Dari hasil survei tersebut maka dapat disimpulkan bahwa, Desa Suka Mukti merupakan daerah di luar 3T dan memiliki wilayah yang cukup sejahtera, akses jalan beraspal, dan memiliki FO. Bukan saja di desa tersebut tapi semua desa di wilayah Kecamatan Andoolo Barat, Kabupaten Konawe Selatan,” ungkapnya.
Menurut Ridwan, tidak dibenar pemasangan BTS pemerintah di daerah yang memiliki FO ataupun BTS baik yang dibangun oleh BAKTI Kemenkominfo maupun oleh provider.
Pembatalan pembangunan BTS di Desa Suka Mukti meskipun signal lemah maupun blankspot di beberapa lokasi di Kecamatan Andoolo Barat akan tetap dicarikan solusi oleh Diskominfo Sultra bersama Diskominfo Kabupaten Konawe Selatan. Salah satunya dengan menghadirkan provider dan perwakilan masyakat di semua desa di Kecamatan Andoolo Barat untuk membahas persoalan tersebut.
Menurut Ridwan, setelah pembatalan tersebut, keputusan pemindahan pembangunan BTS sudah melalui konsultasi dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra Asrun Lio serta Gubernur Sultra Ali Mazi dan Wakil Gubermur (Wagub) Lukman Abunawas.
Sementara di Kabupaten Bombana, kata Ridwan, observasi dan survei dilakukan setelah Gubernur Sultra Ali Mazi menerima aspirasi dari Kepala SMAN 8 Bombana karena sekolah tersebut kesulitan mengakses internet dalam mendukung pembelajaran dan program Merdeka Belajar.
Berdasarkan hasil observasi dan survei, Ridwan menyimpulkan bahwa telah terbangun BTS oleh BAKTI Kominfo RI dengan jarak sekitar 100 meter dari SMAN 8.
BTS tersebut, sudah dapat melanyani akses internet, meskipun tidak dapat mengakses upload dan dowload data, memutar video pembelajaran, dan memutar atau mengupload video baik ke media sosial maupun untuk kebutuhan pendidikan dan pemerintahan.
“Belum dapat dilakukan PKS (Perjanjian Kerja Sama) dari BAKTI ke pihak PT. Telkomsel yang diinisiasi Dinas Kominfo Kabupaten Bombana disebabkan pembangunan BTS se-Indonesia oleh BAKTI masuk diranah penyidikan dan belum ingkrach putusannya,” tuturnya.
Karena kondisi itu, Dinas Kominfo Sultra, Dinas Kominfo Bombana maupun Camat Mata Usu, dan Kelala Desa Wiawia berencana melakukan pertemuan bersama provider setelah lebaran Idulfitri 1444 H untuk mencari solusi sehingga kebutuhan akses internet masyarakat tercukupi.
“Setelah kegiatan observasi dan survei di dua kabupaten ini maka kita berencana akan melaporkan dan mengkonsultasikan serta meminta petunjuk baik kepada Sekda, Wakil Gubernur, maupun Gubernur,” jelasnya. (IS)