
Pada Pilgub 2012, ada tiga pasang calon yang bertarung. Adalah Nur Alam-Saleh Lasata (NUSA), Buhari Matta-Amirul Tamim (BM-Amirul) dan Ridwan Bae-Haerul Saleh (ARBAE).
Namun, dari kontestasi demokrasi itu, dimenangkan Nur Alam-Saleh Lasata yang saat itu berstatus incumbent.
Berikut perolehan suara paslon yang dibacakan anggota KPU RI Arif Budiman.
Pasangan Nur Alam-Saleh Lasata (NUSA) meraih 522.807 suara atau 49,30 persen, Buhari Matta-Amirul Tamim (BM-Amirul) meraih 295.234 suara atau 27,84 persen, dan pasangan Ridwan Bae-Haerul Saleh (ARBAE) meraih 242.357 suara atau 22,86 persen.
Total suara sah dalam hasil rekapitulasi hasil pemungutan suara Pilkada Sultra yang digelar 4 November 2012 adalah 1.060.398 suara, suara tidak sah sebanyak 26.625, sementara total suara sah dan tidak sah sebanyak 1.090.023 suara.
Berdasarkan pleno rekapitulasi perolehan suara sah tersebut, maka partisipasi pemilih mencapai 64 persen dari total daftar pemilih tetap sebanyak 1.701.698 jiwa.
Di tengah suasana pelantikan Nur Alam-Saleh Lasata sebagai kepala daerah pada 2013, aroma pesta demokrasi masih tetap berlanjut. Pemilihannya hanya berganti model. Nama-nama yang bertarung di Pilgub sebelumnya kembali muncul untuk maju di Pemilihan Calon Legislatif (Pilcaleg) 2014.
Mereka adalah Ridwan Bae, Haerul Saleh dan Amirul Tamim. Sedangkan Buhari Matta, tidak ikut karena tersandung kasus hukum yang akhirnya divonis bersalah pengadilan.
Tiga mantan petarung itu maju di Pilcaleg dan harus bersaing dengan beberapa tokoh politik sebantaran mereka. Misalnya, mantan Gubernur Sultra Ali Mazi, anggota DPD RI La Ode Ida, istri Nur Alam Asnawati Hasan (Tina Nur Alam), incumbent DPR RI Umar Arsal dan milioner Habil Marati.
Namun, dari lima kursi yang disiapkan, tiga kursi menjadi milik Ridwan Bae, Haerul Saleh dan Amirul Tamim. Sedangkan dua kursi lainnya milik Tina Nur Alam dan incumbent DPR RI Umar Arsal.
Berdasarkan perhitungan KPU, Asnawati Hasan dari PAN mendapatkan perolehan suara sebanyak 131.520. Digabung dengan suara partai maka memperoleh 271.231. Urutan kedua diraih caleg Golkar yakni Ridwan Bae dengan perolehan 91.747 digabung suara partai menjadi 178.298.
Partai Demokrat dengan suara tertinggi berhasil menempatkan Umar Arsal dengan perolehan 52.650 suara. Sehingga digabung suara partai menjadi 126.764 suara.
Urutan Sembilan diraih PKB dengan perolehan suara partai dan caleg sebanyak 58.772, caleg tertinggi diraih oleh Laode Asis sebanyak 20.621 dan urutan kesepuluh diraih Hanura dengan perolehan suara 40.315, caleg tertinggi yakni Sabri Manomang dengan perolehan 17.707.
Lantas apakah kondisi ini akan terulang di Pilgub Sultra 2018?
Pengamat politik Universitas Halu Oleo Dr Najib Husen menilai, fenomena ini bisa saja terulang kembali. Sebab, Pilgub bisa menjadi batu loncatan bagi calon yang ingin maju di DPR RI.
“Secara tidak langsung Pilgub ini menjadi modal bagi mereka yang tidak terpilih. Mereka sudah punya basis masa bila maju di Pilleg 2019 nanti,” katanya.
Reporter: La Ode Pandi Sartiman