Meski Hujan dan Banjir, PDAM Kota Kendari Pastikan Kualitas Air Terjaga

Direktur PDAM Kota Kendari Damin
Bacakan

Kendari, Inilahsultra.com – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari menjamin kualitas air yang diberikan kepada masyarakar tetap aman meskipun beberapa hari ini sebagian Kota Kendari terjadi hujan dan mengakibatkan banjir.

Direktur PDAM Tirta Anoa Kendari Damin mengatakan, meskipun curah yang cukup tinggi di Kota Kendari utamanya di Sulawesi Tenggara (Sultra) mengakibatkan kekeruhan air yang cukup tinggi tidak berpengaruh pada air yang akan dikonsumsi oleh masyarakat.

-Advertisement-

“Curah hujan dan kekeruhan air cukup tinggi kami tetap menjaga kualitas air yang diberikan kepada masyarakat Kota Kendari,” kata Damin di ruang kerjanya, Kamis 13 Juni 2019.

Untuk menjaga kualitas air, kata Damin, ini berdampak pada biaya operasional PDAM dengan pengolahan air baku yang membutuhkan biaya untuk bahan kimia Alominiusulfat atau tawas yang begitu besar.

“Tadinya sebelum hujan kami gunakan 600 kilogram untuk bahan kimia dan saat ini mencapai 1,6 sampai 1,8 ton yang kami gunakan setiap hari,” jelasnya.

Pemakaian bahan kimia ini, lanjutnya, tidak ada efek sampingya karena sudah melalui proses pengujian untuk menjaga kualitas air tiga kali lipat dalam sehari karena kekeruhan akibat lumpur dan air juga berubah warna.

“PDAM mengantisipasi kualitas air tetap seperti biasa. Saat ini kualitas air tidak ada pengaruhnya serta aman dikonsumsi masyarakat, jelasnya.

Biaya opersional PDAM tiap pemakaian bahan kimia dalam 1 Kg seharga Rp 5000, sebelumnya pemakaian normal 600 sampai 800 Kg dan saat ini mencapai 1,6 sampai 1,8 ton perhari.

“Saat ini hanya berdampak pada biaya operasional cukup besar dan memiliki peningkatan akhir-akhir ini,” ungkapnya.

Untuk operasional air PDAM, lanjut dia, saat ini tidak masalah. Mereka hanya difokuskan untuk melayani di wilayah-wilayah terjadinya banjir dengan menggunakan mobil tangki.

“Daerah-daerah banjir itu kita fokus melayani masyarakat tertimpa musibah banjir salah satunya di Sungai Wanggu Kelurahan Lepolepo Kecamatan Baruga,” katanya.

Kemudian penyaluran air untuk korban banjir di Sungai Wanggu, kata Damin, menggunakan tangki dengan tandon air PDAM sudah dipasang di lokasi pengungsian korban banjir.

“Air bersih untuk korban banjir tidak ada masalah karena sebelum lebaran kami sudah layani mereka dalam satu hari menyalurlan air 3 sampai 4 kali dan kalau sampai malam hari bisa 6 kali,” tutupnya.

Penulis : Haerun

Facebook Comments